Rabu, 20 Februari 2019

Beginning (2)

Indonesia, 02-27-1938 

"MODER!!!"

"JAWHI TANGAN KALYAN DASAR BR3NGS3*!!!"

"FADER..."

"ALBERT, AYO, KITA HARUS PERGI"

"AKAN AKU BALAS SUATU SAAT NANTI KALIAN NIPPON' JELEK"
Teriak perkataan Albert membuat para prajurit Jepang itu semakin marah hingga membuat ibu Albert, Marianne di pukuli didepan suami nya Alfred.

Albert yang berlari sambil dipegangi oleh kakak sulung nya itu mulai memberontak agar bisa kembali ke tempat dimana mereka berdua meninggalkan orangtua nya yang ditahan dan disiksa oleh para prajurit Jepang, 

tetapi Albert yang masih berumur 7 tahun tidak akan bisa mengalahkan tenaga remaja yang berumur 10 tahun lebih tua darinya, sekuat apapun dia mencoba menarik tangan nya, tetap saja kakak lelaki nya itu takkan melepaskan tangan adik bungsu nya itu,

 karena baginya, kehilangan kedua orangtua dan 7 adik sudah sangat berat, apalagi jika adik kesayangan nya itu juga ikut meninggalkan nya, dia pasti sudah menyerahkan dirinya pada para 'Nippon', 

meski Albert sudah memukuli lengan kakak nya itu sekuat mungkin, tetap saja kakak nya tidak melepaskan adik nya, malah membuat nya menarik adik nya yang mungil kedalam pelukan nya dan menggendong nya sepanjang perjalanan seperti seorang ibu yang memeluk erat tubuh dan kepala anak nya saat turun hujan

sampai akhirnya mereka menemukan sebuah gubuk untuk bersembunyi, setidak nya untuk 1-2 hari,
 tetapi gubuk itu terlihat sangan tua dan menakutkan,

Image result for creepy shack

sang adik yang melihat nya menjadi ketakutan setengah mati karena tau sang kakak pasti akan memasuki gubuk itu, gerakan yang dia ambil hanyalah kedua tangan ke memegang dada dan memalingkan pandangan nya ke tubuh sang kakak, sang kakak pun mulai masuk...

saat di dorong, gubuk itu membuat suara yang sangat menggangu

Image result for creepy door

*CCCKIIIIIIITT*

"UGH, kakak, aku tidak mau tinggal disini"

"nae  Albert, kita hanya tidur sampai para Nippon agak berkurang di daerah sini"

"kakak, kenapa kita meninggalkan Moder dan Fader, kenapa para Nippon membawa Fader dan Moder, dan tadi aku juga sempat mendengar ibu kesakitan, apa semua orang Netherland orang jahat, apakah aku jahat?"

"Nae, dengar, hanya karena kita salah satu dari mereka, bukan berarti kita bagian dari mereka, memang dulu bangsa Netherland sempat menjajah Indonesia untuk waktu yang cukup lama, tetapi kau tidak harus bertanggung jawab atas semua itu karena bahkan merasakan zaman itu saja mustahil"

setelah mengatakan itu, turun air mata yang membasahi pipi Albert yang membuat nya sesak nafas, sampai akhir nya sang kakak hanya dapat memeluk adik nya itu

"aku takut, aku tidak mau mati"

"tidak, kau tidak akan mati, jika kau mati aku tidak akan selamat dalam waktu yang cukup dekat"

"tapi para Nippon' akan tetap mencari kita"

'JIKA MEREKA BERANI MENANGKAPMU JUGA, AKAN KUHABISI MEREKA"
"uljima" jangan menangis

"apa itu?" Albert mulai mengelap air mata dan ingus nya memakai baju lengan panjang nya
"bahasa apa itu" dan dia mulai menyipitkan mata nya dan memajukan bibirnya sekitar 1CM untuk menandakan 'beritahu aku...'

"entah, seingat ku Korea"

"darimana kau mempelajari bahasa itu"

"aku pernah membaca sebuah buku di rumah bibi saat aku masih sekecil dirimu"

"aneh---" Albert menjawab sambil diikuti tawa imut khas anak kecil

entah mengapa tapi, kata 'aneh' yang dikatakan Albert menguras energi nya yang membuat dia menguap

*HOAAMMPPHH*

"aku lelah"
(apalagi aku yang menggendong mu >:') )

"daritadi kita disini terus, aku ingin tahu ada apa di ruangan lain"

"Albert, tunggu, kita tidak tahu apa yang ada disini"
sambil berlari dengan langkah kecil nya, Albert berteriak---

"makanya ayo kita cari tahu"

"-,-"

sang kakak yang terlalu menyayangi adik nya itu hanya bisa menyerah dan menyusul nya sambil berlari kecil, saat sang kakak sedang berusaha mencari adik nya, ia mendapat petunjuk di mana adik nya itu dari raungan singa kecil yang berteriak---

"HUWAAAAA!!! KAKAK!!!"

Spontan, kakak nya langsung lari menuju arah sumber suara tersebut, saat ia sudah bertemu adik nya, sang Adik langsung lari kearah kakak nya dan memeluk kaki nya karena hanya bagian itu yang sanggup dia gapai

"hey, ada apa?"

"A, AD-- ADA---"

"hey, tenang jagoan, ucapkan perlahan"

Image result for Tengkorak

"ADA TENGKORAK!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar